Di bulan yang bahagia ini, yaitu Rajab dan Syakban, dianjurkan juga untuk mengisinya dengan munajat dan ibadah puasa sunah. Adapun berkenaan ibadah, seorang Khatib pernah berkata bahwa suatu hari ada yang bertanya kepada Sayid Ali Khamenei hfz, tentang doa apa yang sebaiknya dibaca di bulan Syakban ini? Beliau menjawab, “Doa Kumail dan Munajat Sya’baniyyah.”.
Adapun ibadah puasa, seperti halnya salat, ada yang wajib dan ada pula yang sunah. Puasa wajib seperti puasa di bulan Ramadhan, puasa qadha, dan puasa nazar. Lalu puasa sunah seperti berpuasa di bulan Rajab, Syakban, atau bulan-bulan yang lainnya.
Tentang puasa sunah, Imam Kadzim as berkata bahwa Allah SWT menyempurnakan salat wajib dengan salat sunah, begitupun dengan puasa wajib yang disempurnakan oleh puasa sunah.[1]
Dari perkataan beliau kita mendapatkan bahwa adanya ibadah sunah, adalah untuk menyempurnakan ibadah wajib seorang hamba.
Pertanyaannya, kenapa Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berpuasa? Apa hikmah dari puasa itu sendiri dan apa keutamaan bagi orang yang berpuasa? Dengan menahan lapar dan dahaga, apa yang didapatkan?
Puasa Membuat Orang Mampu Lebih Peka Kepada Orang Tak Mampu
Imam Shadiq as berkata bahwa sebab dari puasa adalah menyamakan antara orang yang mampu dengan yang tidak mampu; karena orang mampu tidak mengetahui perihnya rasa lapar, sampai ia bisa menyayangi orang-orang yang tidak mampu; karena orang yang mampu selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Maka dari itu Allah SWT menghendaki kesetaraan di antara makhluk-Nya (dengan puasa), supaya orang yang mampu juga merasakan apa itu kelaparan dan kesusahan, sehingga hatinya tersentuh ketika bertemu dengan orang yang tidak mampu dan menyayangi orang-orang yang kelaparan.[2]
Puasa Menguatkan Keikhlasan, Menenteramkan Hati, dan Menyehatkan Badan
Puasa juga bisa meningkatkan dan menguatkan keikhlasan seorang insan. Seperti apa yang dikatakan Sayidah Fathimah az-Zahra as bahwa Allah SWT mewajibkan berpuasa untuk menguatkan keikhlasan.[3]
Selain itu, Imam Baqir as juga berkata bahwa Puasa dan Haji adalah penenteram hati.[4]
Banyak manusia yang mungkin sedang galau dan tidak tentram hatinya saat ini. Apalagi bagi mereka yang sedang kuliah dan sedang melaksanakan ujian akhir, alangkah baiknya berpuasa dengan niat yang tulus mengharapkan ridha Allah SWT, agar sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Imam Baqir as, ketenteraman pun akan didapatkan.
Hikmah lain dari berpuasa adalah kesehatan. Rasul saw bersabda: “Berpuasalah, maka kalian akan sehat.”[5]
Doa Orang yang Berpuasa Diijabah Allah SWT
Orang yang berpuasa tentunya mempunyai keutamaan-keutamaan dibandingkan yang lainnya. Keutamaan itu di antaranya adalah sebagai berikut.
Imam Shadiq as berkata bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah bertasbih, beramalnya adalah diterima, dan doanya adalah diijabah.[6]
Rasul saw menyifati orang yang berpuasa, walapun ia bersandar di tempat tidurnya, asalkan ia tidak menggunjing seorang Muslim maka ia sedang beribadah kepada Tuhan.[7]
a. Puasa Hari Senin
نويت صوم غد يوم الإثنين سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN YAUMUL ITSNAIN SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok hari senin sunnah karena Allah Ta'ala.
b. Puasa Hari Khamis
نويت صوم غد يوم الخميس سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN YAUMUL KHAMIS SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok hari khamis sunnah karena Allah Ta'la.
2. NIAT PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN HIJRIYAH (AYYAMUL BIDH) PADA TANGGAL 13, 14 DAN 15
نويت صوم غد ايام البيض سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN AYYAAMAL BIDH SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari2 putih sunnah karena Allah Ta'ala.
3. NIAT PUASA DAUD
نويت صوم داود سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA DAUD SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa daud sunnah karena Allah Ta'ala.
4. NIAT PUASA BULAN SYA'BAN
نويت صوم غد عن شهر شعبان سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN SYAHRI SYA'BAN SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari bulan sya'ban sunnah karena Allah Ta'ala.
5. NIAT PUASA BULAN SYAWWAL
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN SITTATIN MIN SYAWWAALIN SUNNATAN LILLAAHI TA'LA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari enam hari di bulan syawal karena Allah Ta'ala.
6. NIAT PUASA BULAN DZUL HIJJAH
a. Puasa Tanggal satu sampai tanggal tujuh di bulan dzul hijjah
نويت صوم غد عن شهر ذى الححة سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN SYAHRI DZIL HIJJAH SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok di bulan dzil hijjah sunnah karena Allah Ta'ala.
b. Puasa pada tanggal delapan (hari tarwiyah) di bulan dzul hijjah
نويت صوم غد عن التروية سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'ANIT TARWIYATA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari tarwiyah sunnah karena Allah Ta'ala.
c. Puasa pada tanggal sembilan ('arafah) di bulan dzul hijjah
نويت صوم غد عن عرفة سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN 'ARAFATA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari 'arafah sunnah karena Allah Ta'ala
7. NIAT PUASA BULAN 'ASYURA (MUHARRAM)
نويت صوم غد عن شهر عشر سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN SYAHRI 'ASYURA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari bulan 'asyura sunnah karena Allah Ta'ala.
8. NIAT PUASA BULAN RAJAB
نويت صوم غد عن شهر رجب سنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN SYAHRI RAJAB SUNNATAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala.
9. NIAT PUASA BULAN RAMADHAN
نويت صوم غد عن اداء فرض شهر رمضان هذه السنة لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADA'I FARDHA SYAHRI RHOMADHANI HADZIHIS SANATI LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari bulan ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.
10. NIAT PUASA QADHA' PUASA RAMADHAN
نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.
NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN QADHA'I FARDU RAMADHAN LILLAAHI TA'ALA.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillaahi Ta'ala.
Demikianlah menyetarakan orang yang mampu dan yang tidak mampu adalah hikmah dari perintah berpuasa. Menguatkan keikhlasan dan menenteramkan hati adalah manfaat puasa bagi orang yang melakukannya. Tidurnya adalah ibadah, amalnya diterima, dan doanya dikabulkan adalah nilai keutamaan bagi orang yang berpuasa.
Menilik keutamaan dan manfaat ibadah puasa ini, pantaslah jika puasa disebut sebagai salah satu ibadah istimewa yang Allah perintahkan kepada para hamba-Nya. Akan sangat disayangkan bila ibadah yang satu ini tidak diamalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
[1] Mizanul Hikmah, Jilid 7, hal 3213
[2] Mizanul Hikmah, Jilid 7, hal 3207
[3] Ibid, hal 3209
[4] Ibid
[5] Ibid, hal 3211
[6] Ibid.
[7] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar